Sabtu, 24 Maret 2012

Harga Mati

Bismillah, 
     Rencana pemerintah Indonesia untuk menaikkan harga BBM menyebabkan sejumlah elemen masyarakat turun ke jalan (baca_unjuk rasa) dan berorasi meneriakkan sejumlah kata-kata. Diantara banyaknya kata yang terlontar adalah kata "harga mati". Semisal, "BBM murah adalah harga mati" dan lain-lain dan lain-lain. Pun demikian diluar aksi unjuk rasa, kata "harga mati" sering kita dengar. Disejumlah media massa, penulis beberapa kali membaca sejumlah juru dakwah dengan lantang meneriakkan "NKRI harga mati", para pecinta sepakbola pun meneriakkan kata yang sama "Tim Sepak Bola xxx harga mati", atau para pengagum artis dengan percaya diri menuturkan "Oh artis fulan adalah idola saya, ndak ada yang lain, harga mati deh pokoknya".
     Alhamdulillah ala kulli hal, mari sejenak kita memperhatikan, apa sebenarnya makna kata "harga mati" itu?. Secara ringkas dari beberapa kamus yang penulis baca, maka dapat disimpulkan bahwa "harga mati" bermakna; harga/sesuatu yang tidak dapat ditawar lagi.
     Saudaraku -semoga Alloh merahmati kalian", maka sesuatu apakah sebenarnya yang layak mendapat label "harga mati" sehingga tidak dapat ditawar lagi ? Apakah BBM murah? Apakah NKRI?* Apakah tim sepakbola? ataukah artis-artis itu? Apakah mereka benar-benar tidak dapat ditawar dan tidak dapat digantikan dengan yang lain? Ataukah ada yang lain?
     Kita, sebagai umat Islam, sudah selayaknya menjadikan Al Quran dan As Sunnah yang dipahami dengan pemahaman salafus sholih sebagai pedoman kita dalam berbagai hal. Sejenak mari kita tengok, surat Ali Imron ayat 102, bacalah dan fahami artinya; "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh dengan sebenar-benarnya takwa, dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan Islam." 
     Perhatikanlah wahai saudaraku, perintah Alloh ta'ala "...janganlah kalian mati kecuali dalam kedaan Islam", Islam lah "harga mati" yang sesungguhnya. Hanya dengan Islam lah kebahagiaan didunia dan akhirat akan diperoleh, bukan dengan yang lain, dan tidak ada yang lain. Islam lah kunci yang harus kita pegang dengan kuat, jangan sampai tergadai. Peganglah Islam dengan kuat hingga ajal menjemput, insya Alloh kebahagiaan akan kita raih.

Allohu a'lam
Semoga bermanfaat.

*tulisan ini tidak bermaksud untuk merongrong kedaulatan NKRI, tidak sekali-kali tidak, bahkan kami umat Islam diperintahkan untuk ta'at kepada pemimpin kami (baca_presiden) apalagi pemimpin kami alhamdulillah seorang muslim, tulisan ini hanya mencoba untuk mendudukkan sesuatu apakah yang paling layak untuk dilabelkan pada kata "harga mati". Maka tidak ada "harga mati" alias sesuatu yang tidak bisa ditawar dan tidak tergantikan selain Islam, sebagai aplikasi penulis yang merupakan seorang muslim. Adapun NKRI, bukankah dahulu Indonesia adalah berupa kerajaan? berarti hal tersebut bukan "harga mati" karena bisa berubah-ubah, pun demikian apakah kita yakin di waktu mendatang akan tetap tegak NKRI? tentu tidak, karena segala sesuatu di dunia ini mempunyai umur, ada kelahiran tentu ada kematian, ada pembentukan tentu ada pembubaran, ada kemunculan tentu ada kehilangan. Dan sejarah telah mencatat itu semua. Adapun Islam? Sebagai satu-satunya agama yang diridhoi Alloh ta'ala tentu ia dengan pertolongan Alloh akan tetap tegak hingga hari kiamat. Allohu a'lam.


Pekalongan, 1 Jumadil Awal 1433 / 24 Maret 2012

Abu Abdillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan saran dan kritiknya