Kamis, 25 April 2013

Tanya Jawab Seputar Permasalahan Agama Islam bersama Syaikh Ruzaiq bin Hamid Al Qurosiy [BAG - 2]

Bismillah, berikut ini adalah lanjutan "Tanya Jawab Seputar Permasalahan Agama Islam bersama Syaikh Ruzaiq bin Hamid Al Qurosiy [BAG - 2]"

Syaikh Ruzaiq : Pemerintah kalian telah banyak memberikan kelapangan bagi dakwah Salafiyyah. Tidak seperti pemerintah lainnya seperti Singapore, Malaysia dll. Maka syukuri nikmat ini.
(Pada jalsah dengan para ustadz se sumatera (Palembang, Jambi, Sumut, Sumbar, Riau, Batam) pagi ini di Perum Damai Langgeng, Pekanbaru. dari setelah subuh hingga jam 07.00 pagi.)

Syaikh Ruzaiq : IM meneriakkan jihad dengan mengorbankan darah kaum muslimin. Setelah pemerintahnya terguling kemudian mereka berkuasa, mereka malah mengakui sistem pemerintahan kuffar dan ideologi kuffar. Seperti yang terjadi di Mesir. Mereka mengkafirkan pemerintah karena alasannya tidak berhukum dengan hukum Allah. Tapi setelah mereka berkuasa, mereka juga menerima dan mengakui hukum pemerintahan yang lama. Mereka memuji-muji negeri kuffar dan menghina negeri Saudi. Tapi setelah mereka berkuasa, mereka bersikap mesra dengan pemerintah kuffar.

Soal : Ada orang tanam modal kepada saya, dengan sistem setiap bulan dia mengambil hasilnya tanpa mau tahu apakah usaha itu beruntung atau tidak.
Syaikh : Itu riba.

Soal : Syaikh bagaimana bila ternyata sebuah jenazah dikuburkan dan tadi belum diwudhukan?
Syaikh : Bila belum dikuburkan, ulangi lagi dengan wudhu'. Bila sudah dikuburkan, biarkan saja. dan dosanya atas yang memandikan.


Ana (Ust. Muhammad Ali Ishmah) : Syaikh, bagaimana bila jenazah itu sudah bengkok tubuhnya, apakah harus kita luruskan dulu?
Syaikh : Mandikan dan kafani dia dalam keadaannya tersebut.

Syaikh Ruzaiq : Kamu bisa lihat, dimana saya seorang salafi berada, dia tidak pernah mengajak / mendakwahi orang (agar fanatik) kepadanya. Tapi dia mengajak mereka kepada Allah. Dan juga dimana saja mereka berada, mereka tidak peduli dengan jumlah, apakah sedikit atau banyak dan juga tidak peduli walau bagaimana orang mencela mereka.
(Pada jalsah setelah sholat subuh ketika belajar Shohih Bukhari.)


Syaikh Ruzaiq : Diantara cara memadamkan fitnah adalah dengan orang-orang yang tidak berhubungan dengan fitnah, menarik diri, apakah dia seorang ustadz atau tidak. Seorang da'i jangan mencampuri urusan fitnah disebuah tempat. Dan seorang da'i jangan memaksakan dirinya menjadi penengah bila kedua pihak atau salah satunya tidak menginginkan dia. Mengapa engkau memaksakan orang lain menerimamu sebagai penengah?!
(Rangkuman dari beberapa jalsah.)

Syaikh Ruzaiq : Kalian jangan sampai dijadikan "alat penghancur" oleh musuh-musuh dakwah ini. Sebab dakwah ini sangat mahal. Musuh-musuh dakwah ini senantiasa mengawasi kalian dan menanti saat yang tepat untuk merusak kalian. Dakwah ini membutuhkan kalian. Dengan kelapangan dada, masalah ini akan selesai. Seperti di Batam, hanya beberapa menit selesai. Karena masing-masing memliki kelapangan dada dan mencintai dakwah ini

Soal : Syaikh bagaimana jika suami berkata kepada istrinya: "Pulanglah kamu kekeluargamu"?
Syaikh : Bila dia mengatakan dengan bentuk jazm (penegasan) seperti itu, maka bisa jatuh talaknya. Karena itu termasuk bentuk talak.

Soal : Bagaimana bila dia berkata: Bagaimana kalau kita cerai/pisah saja?!
Syaikh : Itu belum jatuh talaknya, karena mungkin maksudnya untuk mengancam atau bermusyawarah.

Syaikh Ruzaiq : Dalam urusan perselisihan dalam rumah tangga, jangan masing-masing pihak terburu-buru mengambil keputusan. Hadirkan penengah yang cerdas dan bijaksana. Masalah perceraian ini sudah banyak menghancurkan rumah-rumah kaum muslimin.

Soal : Syaikh, banyak wanita yang dulunya belum berhijab. Setelah mengaji dengan kita, mereka menutup auratnya dengan baik, mendirikan sholat dst. Tetapi kenyataannnya, sang suami tidak ridho. Dia menginginkan sang istri seperti dahulu. Dan menyalahkan kita, karena kitalah sang instrinya berubah. Apa yang harus diperbuat wanita itu?
Syaikh : Suami tidak suka istrinya menjadi baik?!
Ana : Demikian kenyataannya.
Syaikh : Berarrti dia suami yang tidak memiliki rasa cemburu.
Ana : Sepertinya demikian. Karena sang suami juga tidak sholat, minum khamar dan lain sebagainya.
Syaikh : Coba kalian datangi dan nasehati dia.
Ana : Dia tidak mau bertemu dan marah kepada kita dan ikhwah lainnya. Apa yang dilakukan oleh wanita tersebut. Apakah boleh baginya meminta cerai (khulu') kepada suaminya? Saya sering ditanya masalah ini, tapi saya tidak menjawabnya.
Syaikh : Bagi wanita itu dua pilihan. Silahkan dia bersabar, atau meminta khulu'. Tapi, coba dia bicarakan dengan keluarga masing-masing juga. Karena msaalah ini, masalah yang sensitif.

Ketika masuk Sumbar, ana katakan kepada Syaikh : Dulu dis ini ada seorang bernama Imam Bonjol. Dia gak sempat pergi ke Mekkah. Tapi gurunya yang pulang dari mamlakah Saudi. Dia berjuang melawan Belanda. Dalam kitab berjudul dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, dia dimasukkan dalam bab Atsar/Pengaruh Dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab diluar mamlakah.
Syaikh : Maasya Allah dakwah beliau.

Bersambung insyaAllah....

Sumber FB Ust. Muhammad Ali Ishmah
http://www.facebook.com/muhammad.aliishmah?fref=ts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan saran dan kritiknya