Selasa, 01 Maret 2011

Biografi al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat (Bagian I)

Alhamdulillah ya akhi bahwa ana termasuk diantara yang dekat dengan beliau yaitu al ustadz Abdul hakim bin Amir Abdat hafizhahullah dari sekian banyak kaum muslimin dinegri ini. Dan wajib bagi ana ya akhi untuk menceritakan sebagian tentang riwayat beliau yang ana ketahui karena ana adalah diantara orang yang mengetahui atau mendapatkan kisah dari beliau apa yang kaum muslimin yang lain tidak mengetahuinya agar mereka tahu dan dapat berpijak dengan ilmu dan keadilan tentang seorang yang telah banyak berjasa dalam menyebarkan dakwah sunnah, dakwah salafiyah mubarakah di negri tercinta ini.


Ada banyak kisah-kisah menarik dan penuh dengan ibrah sebenarnya yang ingin ana ceritakan dari kisah perjalanan ilmiyah beliau dalam menuntut ilmu syar’i. Yang mana kisah-kisah tersebut penuh dengan pelajaran untuk kita sekalian, dan yang akan paling dapat merasakan bagian terbesar dari pelajaran tersebut adalah para “pelajar ilmiyyah” yaitu yang mengkhususkan diri-diri mereka untuk menuntut ilmu agama Allah secara lebih tafsil.

Yang kisah tersebut ana dan beberapa orang teman dapatkan langsung dari beliau ditempat dan waktu yang berbeda-beda ketika sedang bersama beliau, itu tadi yang ana jelaskan diawal karena kesempatan yang Allah berikan kepada ana dan sebagian ikhwan untuk dapat mempunyai hubungan yang lebih dari yang lain dengan beliau al ustadz yang kami cintai karena Allah.

Perlu antum sekalian ketahui akhi yang dimuliakan oleh Allah atas sebab Islam , bahwa kecintaan beliau terhadap ilmu islam adalah semenjak beliau masih kanak-kanak yakni dibangku sekolah dasar yang merupakan pendidikan formal satu-satunya yang beliau lalui. Oleh karena itu beliau pernah mengatakan di majelis hadits shahih bukhari yang beliau pimpin yang maknanya bahwa beliau hanyalah lulusan S1 yaitu SD karena “S”nya cuma satu.

Akan tetapi bukankah jalan menempuh ilmu itu banyak yang pada zaman ini telah disempitkan oleh sebagian manusia dimana mereka mengatakan bahwa kalau seseorang itu tidak memiliki gelar-gelar dari pendidikan formal maka dia bukan orang yang berpendidikan meskipun telah jelas sekali dihadapan matanya akan luasnya ilmu orang tersebut.

Maka beliau memutuskan untuk fokus menuntut ilmu syar’i setelah selesai beliau dibangku sekolah dasar. Perlu antum ketahui akhi bahwa keputusan beliau untuk memfokuskan menuntut ilmu syar’i adalah atas dasar prinsip beliau sendiri yang ketika itu masih anak-anak, namun SUBHANALLAH beliau sudah memiliki prinsip yang seperti itu bahkan semenjak sekolah dasar.

Beliaupun sudah mempunyai prinsip yang kuat yang diterapkan oleh seorang yang masih kanak-kanak pada waktu itu yaitu beliau tidak mau mengikuti pelajaran yang sekiranya tidak bermanfaat buat beliau seperti kalau sekarang namanya pelajaran ppkn dan beberapa pelajaran yang lainnya.

Maka beliau tidak lanjutkan pendidikan beliau ke jenjang formal SMP, namun beliau memilih untuk mendalami ilmu agama yang pada awal perjalanan beliau belajar disalah satu pesantren milik seorang kiyai terkenal di jakarta yaitu kyai Abdullah Syafi’i yang merupakan guru-guru awal beliau, namun beliau oleh ayahnya tidak di izinkan untuk berasrama dipesantren tersebut.

Akan tetapi ayahnya meminta kepada pihak pesantren agar beliau pulang pergi saja agar ayahnya lebih dapat mengurus keperluan beliau dengan lebih baik. Maka belajarlah beliau disana sampai karena suatu sebab beliau tidak belajar lagi di tempat tersebut dan pindah ke tempat yang lain di jakarta juga yang saat ini tempat tersebut telah menjadi masjid Istiqlal yang pada saat beliau belajar belum di bangun.

Dan beliau mengatakan bahwa beliau bersyukur kepada Allah bahwa beliau tidak belajar terus ditempat belajar beliau yang pertama, karena kalau sampai terus disana mungkin beliau akan berada diatas pemahaman quburiyyun dan kesesatan dalam beragama seperti umumnya pemahaman islam di negri kita ini.

Maka ditempat barunya ini beliau nampak sekali kecerdasan beliau sehingga beliau selalu loncat langsung ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga beliau mengatakan yang maknanya bahwa “saya adalah yang paling kecil diantara teman-teman belajar saya”.

Beliau pernah pada saat kewafatan ibunda beliau beberapa tahun lalu tepatnya ketika khutbah kematian setelah dikuburkan jenazah ibunda beliau ke dalam tanah, maka beliau langsung berkhutbah dan ada disalah satu yang beliau sampaikan di khutbah tersebut yang membuat beliau sangat sedihnya dan mulai berlinang airmata beliau dan juga air mata para ikhwan yang hadir yang mendengarkan khutbah yang sangat bagus dan bermanfaat tersebut tentang hakikat kematian yaitu beliau menceritakan tentang jasa ibunda beliau yang membelikan kepada beliau kitab shahih muslim yang merupakan kitab hadits pertama yang beliau miliki atas hadiah dari ibunda beliau. Kitab tersebut masih ada sampai saat ini pada beliau dan telah berumur tua.

Beliau mengatakan bahwa itulah di antara sebab yang mengantarkan beliau cinta kepada hadits-hadits musthafa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan mulai mendalami ilmu hadits.

Kemudian ringkas kata dari kisah ini diantaranya juga beliau mendalami ilmu qira’at (bacaan qur’an) kepada salah seorang guru besar ahli qira’at di indonesia yang merupakan juri nasional dan internasional qira’at alqur’an pada waktu itu.

Beliaupun belajar sampai meninggal dunia guru tersebut. Beliau pernah ditawarkan oleh guru beliau tersebut untuk menjadi qari nasional namun beliau menolak dengan mengatakan secara baik-baik kepada guru beliau bahwa ajarkan saja saya ilmu tentang qira’at alqur’an.

Oleh karena itu dalam ilmu qira’at beliau memiliki ilmu yang cukup. Terkadang di dalam majelis beliau suka memberikan penjelasan sedikit berikut contohnya tentang macam baacan-bacaan alqur’an.

Kemudian beliau pernah menuturkan bahwa kalau ada seorang imam shalat kemudian pas kebetulan dibelakang imam tersebut ada guru qira’at beliau sebagai makmumnya, maka setelah shalat imam tersebut akan diberikan kritikan ilmiyyah tentang kesalahanya dalam bacaan qur’an dan rata-rata tidak ada yang lulus dari kesalahan, kata beliau.

Dan perlu antum sekalian ketahui akhi bahwa ada guru beliau yang paling berkesan bagi beliau dan amat beliau cintai dari guru-guru beliau yang lainnya, dia adalah sebagaimana dijelaskan oleh al ustadz merupakan ahli tafsir di negri kita ini yang sangat disegani oleh para kiayi dinegri ini.

Al ustadz belajar ilmu tafsir alqur’an kepada beliau bertahun-tahun sampai guru beliau meninggal dunia. Tahukah antum sekalian akhi bahwa sebelum mempelajari tafsir dengan sang guru maka yang dipelajari terlebih dahulu adalah pengantar ilmu tafsir qur’an dan itu selama beberapa tahun baru kemudian masuk kepada ilmu tafsir qur’an selama beberapa tahun sampai wafatnya guru beliau.

Maka senantiasa ana merasa heran kepada sebagian orang yang atas dasar ketidaktahuannya mengatakan bahwa al ustadz adalah orang yang belajar agama secara otodidak, seharusnya orang yang tidak tahu tugasnya adalah mencari tahu bukannya berbicara atas dasar kebodohannya dan malah menyebarkanya kepada manusia.

Maka sesungguhnya Allah akan membalas atas apa yang dilakukan manusia sebagaimana firman-Nya dalam surat al -Israa ayat 33: “…sesungguhnya pendengaran penglihatan dan apa yang ada dalam hati akan dimintai pertanggungan jawabnya”.

Ada beberapa kisah yang menarik antara beliau dan guru tafsir beliau yang ingin ana ceritakan secara ringkas kepada antum sekalian.

Kisah Pertama bahwa guru beliau sebagaimana yang beliau ceritakan sangat pakar dalam tafsir qur’an akan tetapi lemah dalam ilmu hadits, karena tidak seorang alimpun yang sempurna ilmunya yang menguasai seluruh disiplin ilmu di dalam islam. Maka apabila guru beliau ingin mengajar atau berceramah dan membawakan hadits-hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam maka ia meminta kepada al ustadz untuk terlebih dahulu memeriksa tentang keadaan hadits tersebut apakah sah atau tidak hadits yang akan guru beliau bawakan.

Kisah yang kedua adalah pada waktu itu beliau telah mulai banyak menulis risalah-risalah tentang permasalahan-permasalahan agama diantaranya tentang hadits, maka diantara risalah yang beliau tulis adalah mengenai hadits-hadits tentang ancaman berdusta atas nama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam (tulisan beliau ini di kemudian hari beliau masukan dalam kitab beliau diantaranya al masaail jilid yang pertama dengan judul ancaman berdusta atas nama rasulullah), maka tulisan beliau ini di baca oleh guru beliau dan guru beliau amat tertarik dengan tulisan beliau ini. Maka tanpa sepengetahuan beliau, guru beliau memfotokopikan tulisan beliau tersebut kemudian beliau bagikan kepada para kiayi di negri ini dalam rangka memberikan masukan ilmiyyah kepada para kiayi tentang permasalahan tersebut. Insya Allah bersambung akhi …

Judul asli :
Kisah Perjalanan Guru Yang Kami Cintai Karena Allah bag.1

sumber : 

1. kiriman email dari facebook fakta salafi
Sumber: http://inilahfakta.wordpress.com/2011/01/30/kisah-perjalanan-guru-yang-kami-cintai-karena-allah-bag-1/

2. http://kitabdanherbal.blogspot.com/2011/02/biografi-al-ustadz-abdul-hakim-bin-amir.html

54 komentar:

  1. baraakallahu fiikum akh, pertanyaan ana, beliau pernah berguru ke masyayikh ngga... klo ada mohon infonya, karena banyak di antara ikhwan yang juga bertanya hingga muncul keraguan atas kapasitas beliau hafizahullah, jazakaallohu fiik.

    BalasHapus
  2. nama gurunya siapa ustadz?kok tdk di sebutkan?biar kmi tahu siapa yg nasibnya na as punya murid spri si abdul hakim ini.manusia gila sombong,buruk rupa dan insya allah buruk hati.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Siapa nama guru tafsir yang dimaksud? karena kalau seperti ini seperti hanya dongeng. Baiknya disebutkan eksplisit siapa nama guru-guru yang dimaksud. Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga anda diberikan hidayah oleh Allah Azza Wa Jalla...

      Hapus
  5. assalamualikum akhi ...

    antum menuliskan ini di tengah2 tulisan antum '' Dan beliau mengatakan bahwa beliau bersyukur kepada Allah bahwa beliau tidak belajar terus ditempat belajar beliau yang pertama, karena kalau sampai terus disana mungkin beliau akan berada diatas pemahaman quburiyyun dan kesesatan dalam beragama seperti umumnya pemahaman islam di negri kita ini. '' apakah maksudnya pemahaman kaum muslimin di negri indonesia ini SESAT semua ?? kalo iya tolong sampaikan bukti2 kesesatan kami karna kami adalah orang ndonesia tercinta ini .

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumsalam, artikel di atas bukan kami yang nulis, namun kami hanya menyadur. bila antum ada kritik dan saran, silakan menuju sumber artikel ini
      sumber :

      1. kiriman email dari facebook fakta salafi
      Sumber: http://inilahfakta.wordpress.com/2011/01/30/kisah-perjalanan-guru-yang-kami-cintai-karena-allah-bag-1/

      2. http://kitabdanherbal.blogspot.com/2011/02/biografi-al-ustadz-abdul-hakim-bin-amir.html

      Hapus
    2. Kaztoz andriantoz@
      Assalamualikum,,antum ngakunya org islam tetapi antum nggak tau islam itu seperti apa,,nggak paham tentang islam,,antum hanya mengikuti islam dengan adat dan kebiasaan,bukan dengan cara ilmiah,,kalau antum ingin tau jawabannya,,antum harus belajar dulu secara ilmiah,jangan secara adat atau keumuman nya saja :)
      Assalamualaikum

      Hapus
    3. betul itu maz kantoz andriantoz@ maaf nih coba dipelajari dulu islamnya ushikum waiyyaya, tutup mulut buka mata buka telinga

      Hapus
  6. Akhi.. Tolong dbuat jg donk biografi ust yazid jawas.. Jakumullohu khoir..

    BalasHapus
    Balasan
    1. afwan, kami blm bs, mungkin yg lain?

      Hapus
    2. Iya ane tunggu aja sp tau dapet biografi ust yazid tolong lsg di share diblogx ya akhi.. Yg lain اَلْحَمْدُلِلّهِ ana mash bs dpt search digoogle..

      Hapus
    3. Ya akhi. Ana pgn belajar. Tolong hubungi ana ya. 082332341599.

      Hapus
    4. http://datariau.com/pendidikan/Putra-Kesepuluh-Ustadz-Yazid-Jawas-Juara-Hafalan-Hadits-Nabawi--Wakili-Indonesia-Tingkat-Asia-Pasifik

      Hapus
    5. Ahmad Budiprasetyo@ mungkin lebih tepatnya antum yang menghubungi beliau, tetap semangat kang

      Hapus
  7. ABDUL HAKIM MENURUTKU ORANG YANG ANGKUH DAN SOMBONG DALAM BERCERAMAH, KALAU MENILAI TENTANG HADITS TERLALU SOK SEAKAN-AKAN ILMUNYA MENYAMAI AHLI2 HADIST, PADAHAL ILMU DIA TIDAK ADA APA-APANYA. DIA JUGA BELAJAR TANPA SEORANG GURU ATAU ULAMA YANG MUKTABAR, DIA BELAJAR SENDIRI HADITS DAN MEMBERI STATUS KEPADA HADITS2 SEAKAN MENYAMAI IMAM BUKHORI, IMAM MUSLIM, IMAM ATH THABRANY, IMAM AT TIRMIDZY, IMAM AL-HAFIZH IBNU HAJAR AL ASQALANY, IMAM AN-NAWAWI , IMAM IBNU HIBBAN, IMAM AN-NASA'I,DLL,,, PADAHAL ILMU BELIAU TIDAK ADA APA2NYA DENGAN ILMU MEREKA YANG MEMANG PARA AHLI HADITS YANG TIDAK DIRAGUKAN LAGI. SEDANGKAN UST ABDUL HAKIM HANYA SEORANG YANG ILMUNYA DANGKAL DAN ILMUNYA ITU TANPA SANAD DARI ULAMA YANG MUKTABAR. HEMM GA USAH UST ABDUL HAKIM, SEMUA ORANG PASTI BISA KALAU HANYA MENGOMENTARI DAN MENJELASKAN HADIST SEMAUNYA SENDIRI, SEMUA ORANG BISA KALAU HANYA MENAFSIRKAN HADIS DAN MEMBERI STATUS HADITS SEENAK PERUTNYA SENDIRI,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga anda dan saya tdk termasuk org2 yang angkuh dan sombong....

      Hapus
    2. Buat jafar: dr pd kmu boro2 mau komentar hadits..bisanya cuma ngoment org doank..macam betuuuull..wkekwk
      buat anonim : apa lg guru loe bro..apes bnget punya murid kaya loe..punya sifat kok dengki..smga guru2 loe lbh selektif lg dlm memilih murid biar kelak gak apes utk yg kedua kalinya hehehe

      Hapus
    3. Mas capslock nya rusak ya... Angkuh & sombong kali si Jafar ini, otak nya mirip tong sampah...

      Hapus
    4. Ustadz Abdul Hakim , ustadz yg tegas dalam berceramah , jelas antara hitam dan putih , tidak seperti kebanyakan ustadz lainnya abu-abu, yg takut2 dalam mengatakan kebenaran sehingga penjelasannya membuat bingung.

      Hapus
    5. Buat saudara Jafar, anda belum tau siapa Ustad Abdul Hakim taapi sudah berani berkata-kata yg tdk bermoral terhadap beliau, dari cara anda berkomentar saja sudah terlihat bahwa anda org yg sombong, semoga saja anda dan saya tdk termasuk org yg sombong, Barakallahu fiik...

      Hapus
  8. Org kaya anonim itu mulutnya ketara seperti pengekor hawa nafsu... berkata sebelum tabayyun. Murid2 ustadz Hakim itu org2 cerdas gak sdkit yg sdh mndpt ijazah berdakwah dari 'ulama kibar dari kerajaan saudi dll gak mngkin kalo sang ustadz disifati sesuai mulut ente pasti ustadz pengikutnya org bodoh. Ini lagi si jafar omongan ente bisa diketawain org2 yg ngerti 'ilmu syar'i, justru ustadz Hakim selalu berdakwah menukil kitab2 'ulama pembela sunnah terdahulu (bukan 'ulama pembela kesyirikan dn bid'ah).

    BalasHapus
  9. hati2 dengan mulut yang mengomentari ustat abdul hakim.karna beliau tidak bicara dengan menggunakan akal atau hati yang busuk.melainkan bliau berbicara dengan Al Qur'an dan hadist..!!

    BalasHapus
  10. Semoga Allah menjaga dan memelihara al ustad Abdul Hakim bin Amir Abdat beserta keluarganya yang selalu membela sunnah Rasulullah hingga akhir hayat beliau

    BalasHapus
  11. Semoga Ustaz Abdul Hakim Abdat di berikan oleh Allah swt kesehatan yang berpanjangan agar dapat berdakwah menyebar luas ajaran tauhid aqidah salaf

    BalasHapus
  12. Alhamdulillah, ana salah satu yang mengagumi materi ceramah Ust. Abdul Hakim Bin Amir Abdat, dan semoga Alloh SWT menjaga beliau dan dipanjangkan umurnya. Aamiin.

    BalasHapus
  13. SEMOGA USTAD ABDUL HAKIM BIN AMIR ABDAT TETAP ISTIQOMAH

    BalasHapus
  14. SEMOGA USTAD ABDUL HAKIM BIN AMIR ABDAT TETAP ISTIQOMAH

    BalasHapus
  15. Semoga Ahlussunnah wal jamaah dgn pemahaman salafushaleh menjadi besar di indonesia.. Aminn ya robbal alamin..

    BalasHapus
  16. Jelaskan lah .. Belajar kepada guru guru siapa saja ust hakim nih??

    BalasHapus
  17. Ana org 'bebas'(bukan pengekor Muhammadiyah, NU, Salafi/Wahaby atau lainnya), tapi menurut ana kajian da'wah yg sampaikan Ust.Abdul Hakim menurut ana selalu 'keren' logis, ilmiah, argumentatif dan berdasar (Qur'an dan Hadist Shahih).Jadi dalam menilai kwalitas isi da'wah seseorang, bagi ana bukan dilihat darimana dan bagaimana cara seseorang itu memperoleh ilmunya, tapi bagaimana cara orang itu menyampaikan ilmunya, dan juga pengamalan nyatanya dalam sehari-hari.

    BalasHapus
  18. kira2 berilmu mana Ust abdul hakim dgn org yang mengomentari buruk beliau, wahaha cuma tau mengomentari buruk,nuduh sombonglah,angkuhlah, padahal blm tentu mereka mengenal beliau, dasar manusia otak udang... kasihan skali guru kalian punya anak didik O'on sperti kalian, sy yakin nilai rapor agama kalian 0 BESAR wakwakwak,,,,
    sy bukan pembela Ustadz amir abdat, tapi z membela yg mana benar penyampaianNya, bukan yang goblok komenNya Hihihihi,,,,,,
    semoga Ust amir abdat tetap di beri kekuatan dan kesabaran dalam menyebarkan dakwah sunnah.

    BalasHapus
  19. kalo ga pernah dengar atau hadir diceramah beliau, ya cuma mengekor aj sama orang yang benci dg ust Hakim. sekali2 dengarkan, kalo takut ketauan sama org yg benci juga sm beliau simpan aj di hp lalu dengerin waktu sendirian. smoga Allah melindungi Ustad Hakim bin Amir Abdat

    BalasHapus
  20. kalo ga pernah dengar atau hadir diceramah beliau, ya cuma mengekor aj sama orang yang benci dg ust Hakim. sekali2 dengarkan, kalo takut ketauan sama org yg benci juga sm beliau simpan aj di hp lalu dengerin waktu sendirian. smoga Allah melindungi Ustad Hakim bin Amir Abdat

    BalasHapus
  21. Hendaknya,,,kita perbaiki tutur kata kita saja. ,

    BalasHapus
  22. Assalamu'alaikum, ustadz Hakim Amir Abdat adalah salah satu dai yang ana kagumi dikarenakan beliau ilmiyyah dalam menyampaikan, namun ada yang ana mau tanyakan dalam tulisan ini yaitu pada alinea ke 10 yang berbunyi.. "Dan beliau mengatakan bahwa beliau bersyukur kepada Allah bahwa beliau tidak belajar terus ditempat belajar beliau yang pertama, karena kalau sampai terus disana mungkin beliau akan berada diatas pemahaman quburiyyun dan kesesatan dalam beragama seperti umumnya pemahaman islam di negri kita ini"

    diakhir alinea dikatakan berada diatas pemahaman quburiyyun dan kesesatan dalam beragama seperti umumnya pemahaman islam di negri kita ini, apakah pemahaman quburiyyun itu? bagaimana pemahaman islam dinegeri kita ini?

    syukron wa jazakallohu khoiron

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang beliau maksudkan, guru beliau adalah seorang quburiyyun, yaitu orang-orang yg meminta-minta kepada penghuni kubur ( orang yg dianggap sholeh dan sudah wafat ) atau kubur keramat. Sedangkan maksud dari umumnya pemahaman di negeri kita dalam kesesatan adalah karena memang mayoritas nya umat islam di indonesia beragama mengikuti tokoh, adat, atau ikut2 an orang banyak tanpa menimbang secara hujjah dan ilmiyah dengan pemahaman salafus sholeh. Bukan berarti umumnya quburiyun, namun karena umumnya masyarakat tidak mengikuti salafus sholeh dalam bermanhaj, kalau pun ikut hanya sebatas nisbat, bukan secara terperinci. Wallahu'alam

      Hapus
  23. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  24. Oh kuburiyun itu ibadah di kuburan kayak Yahudi syi'ah dll ibadah itu di masjid di rumah
    Lebih parahnya lagi di kuburan di dalam masjid
    Katanya gak suka yahudi dan syi'ah tapi cara ibadahnya kok ngikutin aneh banget deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaahhaaa.....
      Coba anda cari masjid besar di arab ada kuburan nabi di dalam ny ga??? Naahh selanjutnya baru bikin comment seperti di atas.

      Hapus
    2. alfarizi fitra@ coba antum kaji lagi dari sejarahnya Masjid Nabawi menurut fatwa para Ulama Saudi

      Hapus
  25. ALHAMDULILLAH ATAS UPAYA UST ABDUL HAKIM UTK KEMBALI KPD AJARAN ISLAM MAKA JELASLAH AJARAN ISLAM YG TELAH KITA PELAJARI SEJAK KECIL TELAH TERCAMPUR DGN ADAT2 KEBIASAAN/TRADISI DAN DARI AJARAN2 AGAMA LAINYA, SEPERTI BUDHA, HINDU, KRISTEN,PAGANISME,DLL. SEMOGA ALLOH MENJAGA UST, SBG PEMBELA SUNNAH, AAMIIN.

    BalasHapus
  26. di situs kami ada juga biografi lengkap ustadz yazid

    BalasHapus
  27. Semoga Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat selalu istiqomah dalam menyebarkan dakwah sunnah Rasulullah, beliau dan keluarganya selalu dalam lindungan dan rahmat Allah Ta'ala

    BalasHapus
  28. Nampakx kita trprovokasi ya....
    Entengx menyesatkn org , entengx mncaci dan ikut membalas caci pula
    Klo kita brseteru pasti ada yg brtepuk tangan kegirangan....

    BalasHapus
  29. Aq orang awam..cuma mau nanya siapa guru Al ustadz ...krna yg pertama Abdullah Syafi'i..tp beliau meninggalkannya dan bersyukur..trus berguru pada ahli tafsir alquran.an..tp beliau kan spesialisnya ilmu hadist...jd siapa guru beliau saat mempelajari ilmu hadist...tolong jawabnya jngn melebar kemana-mana...

    BalasHapus
  30. Aq orang awam..cuma mau nanya siapa guru Al ustadz ...krna yg pertama Abdullah Syafi'i..tp beliau meninggalkannya dan bersyukur..trus berguru pada ahli tafsir alquran.an..tp beliau kan spesialisnya ilmu hadist...jd siapa guru beliau saat mempelajari ilmu hadist...tolong jawabnya jngn melebar kemana-mana...

    BalasHapus
  31. Asslamualaikum...saudara muslim semua..mhon maaf saya hanya orang dangkal ilmu...apabila tidak bermanfaat maka camppakkan saja yg saya katakan...ini adl nasehat untuk diri saya khususnya...kita tidak pernah mempersalahkan siapa saja ustadznya selama itu baik ilmunya kita ambil...tetapi kita orang2 yg belajar ilmu harus tahu kpd siapa kita belajar dan mengambil ilmu tersebut..jangan sampai kita hanya menyalahkan amalan seseorang yg tidak sama dg kita dg sebutan bidah padahal kita tidak tahu bidah itu sebenarnya..contoh:tahlilan,maulidan,tawassul,qunut dan tidak qunut...nah itu yg harus kita tanya kpd ulama2 jangan hanya fokus satu ulama...indonesia tempatnya ulama dan semuanya ber ilmu...masa semua ulama di indonesia ini melakukan kesesatan(bidah)...masa ulama2 di indonesia yg melakukan tahlil,tawassul,maulid,,dsb tidak punya dasar...nah dsitu kita harus cari tahu spy gk sembarangan mengatakan bidah agar ukhuwah islam tetap terjalin...memang kita sebagai pencari ilmu harus tanya kpd ulama yg ada di indonesia agar tahu perbedaan 4 mazhab...imam hanafi,imam maliki,imam syafii,imam hambali...dan tentunya imam 4 mazhab sdh tidak diragukan keilmuannya...dan untuk belajar 4 mazhab kita harus blajar kpd ulama2 yg ada di indonesia...karena kita tidak bisa...membaca dan menafsirkan sendiri...tetap harus belajar...dan semuanya butuh guru...terima kasih wassalamualaikum...

    BalasHapus
  32. Asslamualaikum...saudara muslim semua..mhon maaf saya hanya orang dangkal ilmu...apabila tidak bermanfaat maka camppakkan saja yg saya katakan...ini adl nasehat untuk diri saya khususnya...kita tidak pernah mempersalahkan siapa saja ustadznya selama itu baik ilmunya kita ambil...tetapi kita orang2 yg belajar ilmu harus tahu kpd siapa kita belajar dan mengambil ilmu tersebut..jangan sampai kita hanya menyalahkan amalan seseorang yg tidak sama dg kita dg sebutan bidah padahal kita tidak tahu bidah itu sebenarnya..contoh:tahlilan,maulidan,tawassul,qunut dan tidak qunut...nah itu yg harus kita tanya kpd ulama2 jangan hanya fokus satu ulama...indonesia tempatnya ulama dan semuanya ber ilmu...masa semua ulama di indonesia ini melakukan kesesatan(bidah)...masa ulama2 di indonesia yg melakukan tahlil,tawassul,maulid,,dsb tidak punya dasar...nah dsitu kita harus cari tahu spy gk sembarangan mengatakan bidah agar ukhuwah islam tetap terjalin...memang kita sebagai pencari ilmu harus tanya kpd ulama yg ada di indonesia agar tahu perbedaan 4 mazhab...imam hanafi,imam maliki,imam syafii,imam hambali...dan tentunya imam 4 mazhab sdh tidak diragukan keilmuannya...dan untuk belajar 4 mazhab kita harus blajar kpd ulama2 yg ada di indonesia...karena kita tidak bisa...membaca dan menafsirkan sendiri...tetap harus belajar...dan semuanya butuh guru...terima kasih wassalamualaikum...

    BalasHapus
  33. Jadi siapa guru beliau yg sebenarnya blm bisa terjawab, cuma kh abdullah syafii saja yg ada dan diklaum beliau salah. Guru beliau yg benar siapa dong???

    BalasHapus
  34. Assalamualaikum warahmatullah wabarokatuh.. Afwan ya akhi, ada kah disini yg tau tentang ustadz Abdul Hakim abdat. Kepada ulama manakah beliau belajar disiplin2 ilmu ?
    Ana dengar, banyak orang yg berkata bahwa beliau pakar hadist di Indonesia. Ulama manakah yang mentazkiyah beliau ? Dan apakah beliau terhubung dg ulama2 yg msh ada di zaman skrg ? Seperti syaikh Soleh Fauzan, Syaikh Robi' , Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad, Syaikh Ubaid dan masyaikh2 yg lain hafidzahumullah ? Atau mungkin para masyaikh yg sudah wafat Rahimahumullah ? .
    Mohon pencerahannya akhi.

    BalasHapus
  35. Menuntut ilmu jangan asal, saya baca biografinya ustad abdul hakim umar abdad...maaf saya gak ikutin ustad yang sanad keilmuannya atau nasab keturunannya gak jelas. Wallahu a'lam bishowab.

    BalasHapus
  36. beliau juga pernah mengajar sekola SMA di Manggarai Selatan, Jakarta Selatan.

    BalasHapus

Silakan saran dan kritiknya